Kamis, 04 Agustus 2011

Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L)


Oleh
Nurwansyah
Tanaman cabai merah (Capsicum annum L) merupakan tanaman perdu keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang berasal dari benua amerika tepatnya Negara Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa, dan Asia termasuk Indonesia. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis atau spesies cabai saja salah satunya adalah cabai merah.
Berdasarkan taksonomi tumbuhan, tanaman cabai merah dalam kerajaan tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Devisio Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Subdivisio Angiospermae (biji tertutup), Class Dicotyledonae (biji berkeping dua), subclass Sympetalae, Ordo Tubiflorae (solanales), Family Solanaceae, Genus Capsicum dan Spesies Capsicum annum L.
Tanaman cabai merah merupakan tanaman yang tumbuh dengan ketinggian 50-120 cm, berbentuk perdu dengan batang berkayu yang memiliki banyak cabang. Dari setiap cabang akan tumbuh bunga yang menjadi bakal buah cabai. Cabai merah memiliki sistem perakaran tunggang yang menyebar dan dangkal serta cabang akar banyak terdapat di permukaan tanah. Cabai memiliki warna daun yang umumnya hijau muda hingga gelap. Bentuk daun cabai merah lonjong dengan bagian ujung meruncing. Daun cabai terdiri dari tangkai, tulang daun menyirip dan helaian daun. Bunga cabai merah berwarna putih dan merupakan bunga lengkap yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Tipe bunga cabai merah ialah tipe berumah satu (monoceus) dengan bentuk bunga seperti terompet sebagai ciri khas keluarga solanaceae. Buah cabai berbentuk bulat panjang dengan warna hijau ketika muda dan berwarna merah ketika tua. Biji terdapat di dalam daging buah yang tersusun secara horizontal dengan alur yang jelas.
Cabai selain digunakan sebagai penyedap masakan, buah cabai juga dapat digunakan untuk keperluan industri bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan atau untuk jamu, cabai mengandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk kesehatan manusia. Kandungan gizi cabai merah besar per 100 gr bahan menurut Direktorat Gizi, DepKes RI (1981) memiliki kadar air 90,9%, kalori 31,0 kal, protein 1,0 g, lemak 0,3 g, Karbohidrat 7,3 g, fosfor 24,0 mg, besi 0,5 mg, Vitamin A 470 SI, Vitamin C 18,0 mg, Vitamin B 0,05 mg dan berat yang dapat dimakan 85%.
Tanaman cabai akan tumbuh baik jika tanah kaya akan humus, gembur, dan drainase serta aerase baik karena cabai tidak tahan genangan air. Cabai dapat tumbuh pada daerat dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 1-2.000 meter diatas permukaan laut. Curah hujan ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun dengan kelembapan antara 70-80%. Tanaman cabai memerlukan suhu antara 19-30 0C dengan suhu optimum 250C.
A. PENGOLAHAN LAHAN
Hal pertama yang perlu dilakuin sebelum membudidayakan cabai merah adalah pengolahan lahan yang akan dipergunakan. Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan tiga tahap yakni :
Tahap pertama : melakukan pembersihan/salinitasi lahan dari gulma yang dapat menggangggu tanaman pokok baik gulma rerumputan, teki maupun kayu-kayuan sehingga tanaman cabai dapat menerima sinar matahari penuh selama 8-11 jam.
Tahap Kedua : pengolahan lahan dan pembentukan bedengan. Pengolahan lahan dilakukan untuk memutus dan mengganggu siklus hidup Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),  mengatur jarak tanam, menghindari genangan air saat musim hujan tiba-tiba. Sementara pembentukan bedengan pada umumnya arahnya dari timur ke barat agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup dengan panjang dan luas bedengan yang ideal. Bedengan yang ideal biasanya berukuran 10-12 meter dengan lebar 1 meter dan lebar parit 50 cm serta tinggi bedengan 60-70 cm.
Tahap ketiga : pemberian pupuk organik, pupuk organik sangat beranekaragam jenisnya sehingga pemilihan jenis pupuk organik yang akan digunakan tergantung selera anda. Namun, pada umumnya jenis pupuk organik yang dipakai adalah pupuk kandang ayam karena Kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam sangat lengkap yang mengandung 2,71% Nitrogen, 6,31% Fospor dan 2,31 Kalium. Secara fisik pupuk kandang berperan membentuk agregat tanah yang berpengaruh besar terhadap porositas dan aerasi persediaan air dalam tanah. Secara kimia pupuk kandang berperan dalam penyerapan bahan yang bersifat racun bagi tanaman seperti Almunium (Al), Besi (Fe), dan Mangan (Mn) serta dapat meningkatkan pH tanah. Secara biologi  pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam tanah.
B. PERSEMAIAN CABAI MERAH
Persemaian dilakukan bersamaan dengan pembentukan bedengan. Sebelum melakukan persemaian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu benih yang akan digunakan (sebaiknya benih yang unggul/Varietas) dan luas lahan yang akan ditanam untuk mengetahui kebutuhan benih dan benih untuk penyulaman. Media semai sebaiknya berupa tanah humus dengan dicampur pupuk kandang perbandingannya 1:1 yang dimasukan kedalam polybag ukuran kecil dan diletakkan ke tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
C. PENANAMAN    
Secara umum, jarak tanam yang biasa digunakan dalam penanaman cabai merah adalah 70 cm dalam barisan dan 50 cm antar barisan  dan 75 X 50 cm dengan populasi 1.600-1.700 perhektar. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dan setiap lubang tanam ditanami dengan satu bibit cabai merah. Perlu diingat dalam menanam cabai merah hanya sebatas leher akar saja agar tanaman terhindar dari kebusukan. Untuk tanaman cabai merah yang siap dipindahkan harus mencapai umur  25 -30 hari dengan mempunyai daun 4-6 helaian dan tinggi tanaman 6-8 cm. Penampilan tanaman bagus, pilih yang berdaun sehat, tidak bengkok, dan tidak terserang hama atau penyakit.
D. PENYULAMAN
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dan mengalami pertumbuhan yang tidak baik serta terserang hama dan penyakit. Penyuluman yang baik dilakukan setelah 7-14 hari penanaman hal ini dilakukan untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman cabai.
E. PENYIRAMAN
Penyiraman tanaman cabai dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore hari jika turun hujan penyiraman cukup dilakukan sekali saja. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah dan meyediakan air bagi tanaman serta sebagai pelarut unsur hara sehingga tersedia bagi tanaman.
F. PEMUPUKAN SUSULAN
Pemupukan dalam budidaya sangat diharuskan terutama pada tanaman cabai khususnya cabai merah. Pemupukan susulan dapat dilakukan dengan pupuk an-organik baik pupuk tunggal maupun majemuk. Sebaiknya pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk majemuk NPK karena menyediakan unsur hara makro dan mikro yang lengkap sehingga dapat menunjang pertumbuhan tanaman cabai merah. selain itu, pupuk majemuk juga lebih mudah dalam aplikasinya, efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga kerja serta kandungan unsur hara yang seimbang. Pemupukan susulan pada tanaman cabai dilakukan melalui tiga tahap yakni bersamaan saat penanaman, ketika tanaman berumur 30  dan 60 hari setelah tanam. Pemupukan yang efisien dilakukan dengan cara melarutkan pupuk kedalam air dengan perbandingan kosentrasi  2-3 gr berbanding 1 liter air. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
G. PEMASANGAN AJIR
Pemasangan ajir perlu dilakukan setelah tanaman cabai ditanam di bedengan untuk menghindari seerangan hama dan penyakit, mencegah tanaman roboh saat berbuah serta mempermudah proses penyiangan dan pemupukan yang terbuat dari bambu dengan tinggi kurang lebih 1,2 meter, lebar 2 cm dan tebal 1,2 cm. Ajir ditanam tidak boleh lebih dari 14 hari agar tidak merusak perakaran tanaman cabai. Dan di benamkan kedalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 30 cm dengan jarak 10 cm dari pangkal batang dan diikat dengan tali plastik atau rapiah.
H. PEREMPELAN
Kegiatan perempelan bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai,  meminimalkan resiko serangan hama dan penyakit, memperkokoh tanaman dan mengoptimalkan sinar mahatari . Perempelan atau pembuangan dilakukan pada tunas aiar yang tumbuh diketiak daun dan bunga pertama pada tanaman cabai karena tidak produktif. Perempelan biasanya dilakukan 2-3 kali dan dilakukan pada pagi hari. Perlu diingat, perempelan jangan dilakukan terlalu awal,  sebab pertumbuhan cabang daun belum optimal.
 I. PEMANENAN
Pemanenan pada tanaman cabai merah tergantung dari varietas benih yang digunakan, pada umumnya berumur antara 80-95 hari yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-09.00 karena buah cabai masih segar dan bobotnya maksimal. Pemanenan cabai dilakukan pada buah cabai yang memenuhi kreteria panen yakni berwarna merah mengkilap, ukuran buah maksimal dan keras. Untuk tujuan penjualan keluar daerah yang membutuhkan waktu 2-3 hari sebaiknya dilakukan pada buah yang masih berwarna coklat tua sehingga ketika sampai daerah tujuan telah berwarna merah dan tidak cepat busuk.

bagaimana pendapat anda mengenai blog ini?